Desa Sendangduwur juga ditetapkan sebagai desa wisata sejak 2012 khususnya Desa Wisata Belanja hasil kerajinan tangan warga, mulai dari batik, bordir, hingga emas dan perak. Di desa itu terdapat 450 perajin batik, 26 di antaranya pengusaha. Selain itu, 120 perajin emas dan perak serta 65 perajin bordir. Sebanyak 1.502 dari 1.739 warga adalah perajin.
Perajin batik, Rukhyatin, berharap dengan berkembangnya sektor wisata di Lamongan juga mendongkrak penghasilan perajin. ”Batik sendangduwur akan menjadi cendera mata khas dari Lamongan. Meski demikian, sejauh ini, dampak penetapan sebagai desa wisata belum begitu terasa bagi perkembangan omzet kami,” tuturnya.
Menurut Rukhyatin, keberadaan WBL dan Mazoola yang berhadapan, dipisahkan Jalan Daendels, dan adanya makam Sunan Drajat dan Sunan Sendangduwur yang masih satu kawasan di Kecamatan Paciran sangat menguntungkan. Produk-produk perajin bisa dibuatkan ruang pamer khusus di setiap tempat tujuan wisata itu.
Sektor wisata bukan saja menjadi sumber PAD Kabupaten Lamongan, tetapi juga akan berdampak baik bagi peningkatan kesejahteraan warga. Geliat pariwisata itu juga menumbuhkan ekonomi warga dan tetap menjadi andalan bagi Lamongan. Bahkan anak-anak sepulang sekolah, terutama yang putri, bisa membatik, untuk menambah uang saku.